Jumat, 22 Juli 2011

P.R IPA


1.Tokoh teori Abiogenesis adalah Aristoteles (384-322 SM). Dia adalah seorang filosof dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Teori Abiogenesis ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi ini berasal dari benda mati.
Sebenarnya Aristoteles mengetahui bahwa telur-telur ikan apabila menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.
Bagaimana cara terbentuknya makhluk tersebut ? Menurut pengzanut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja atau secara spontan. Oleh sebab itu, paham atau teori abiogenesis ini disebut juga paham generation spontaneae.
Jadi, kalau pengertian abiogenesis dan generation spontanea kita gabungkan, mak pendapat paham tersebut adalah makhluk hidup yang pertama kali di bumi tersebut dari benda mati / tak hidup yang terkjadinya secara spontan, misalnya :
1. ikan dan katak berasal dari Lumpur.
2. Cacing berasal dari tanah, dan
3. Belatung berasal dari daging yang membusuk.
Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno (Ratusan Tahun Sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17.
Pada pertengahan abad ke-17, Antonie Van Leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat pendapat mereka
2.Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua orang membenarkan paham abiogenesis. Orang –orang yang ragu terhadap kebenaran paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan masalah tentang asal usul kehidupan. Orang-orang yang tidak puas terhadap pandangan Abiogenesis itu antara lain Francesco Redi (Italia, 1626-1799), dan Lazzaro Spallanzani ( Italia, 1729-1799), dan Louis Pasteur (Prancis, 1822-1895). Beredasarkan hasil penelitian dari tokoh-tokoh ini, akhirnya paham Abiogenesis / generation spontanea menjadi pudar karena paham tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

a) Percobaan Francesco Redi ( 1626-1697)
Untuk menjawab keragu-raguannya terhadap paham abiogenesis, Francesco Redi mengadakan percobaan. Pada percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan tiga toples. Percobaan Redi selengkapnya adalah sebagai berikut :

· Stoples I : diisi dengan sekerat daging, ditutup rapat-rapat.

· Stoples II :diisi dengan sekerat daging, dan dibiarkan tetap terbuka.

· Stoples III : disi dengan sekerat daging, dibiarkan tetap terbuka.

Selanjutnya ketiga stoples tersebut diletakkan pada tempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan daging dalam ketiga stoples tersebut diamati.

Danhasilnya sebagai berikut:

· Stoples I : daging tidak busuk dan pada daging ini tidak ditemukan jentik / larva atau belatung lalat.

· Stoples II : daging tampak membusuk dan didalamnya ditemukan banyak larva atau belatung lalat.

Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Francesco redi menyimpulkan bahwa larva atau belatung yang terdapat dalam daging busuk di stoples II dan III bukan terbentuk dari daging yang membusuk, tetapi berasal dari telur lalat yang ditinggal pada daging ini ketika lalat tersebut hinggap disitu. Hal ini akan lebih jelas lagi, apabila melihat keadaan pada stoples II, yang tertutup kain kasa. Pada kain kasa penutupnya ditemukan lebih banyak belatung, tetapi pada dagingnya yang membusuk belatung relative sedikit.

B) percobaan Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799)

Seperti halnya Francesco Redi, Spallanzani juga menyangsikan kebenaran paham abiogeensis. Oleh karena itu, dia mengadakan percobaan yang pada prinsipnya sama dengan percobaan Francesco Redi, tetapi langkah percobaan Spallanzani lebih sempurna.

Sebagai bahan percobaannya, Spallanzani menggunakan air kaldu atau air rebusan daging dan dua buah labu.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada didalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan diudara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba darimudara ke dalam air kaldu tersebut.
Pendukung paham Abiogenesis menyatakan keberatan terhadap hasil eksperimen Lazzaro Spallanzani tersebut. M,enurut mereka untuk terbentuknya mikroba (makhluk hidup) dalam air kaldu diperlukan udara. Dengan pengaruh udara tersebut terjadilah generation spontanea.

c) Percobaan Louis Pasteur (1822-1895)
Dalam menjawab keraguannya terhadap paham abiogenesis. Pasteur melaksanakan percobaan untuk menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani. Dalam percobaanya, Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu.
Melaui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi.
Pada saat sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan ruangan dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat pemanasan air kaldu.
Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai kepern\mukan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk. Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi akeruh, karena adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Dengan demikian terbuktilah ketidak benaran paham Abiogenesis atau generation spontanea, yangmenyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang terjadi secara spontan.

Berdasarkan hasil percobaan Redi, Spallanzani, dan Pasteur tersebut, maka tumbanglah paham Abiogenesis, dan munculah paham/teori baru tentang asal usul makhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis. Teori itu menyatakan :
1. omne vivum ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal dari telur.
2. Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan
3. Omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
Walaupun Louis Pasteur dengan percobaannya telah berhasil menumbangkan paham Abiogenesis atau generation spontanea dan sekaligus mengukuhkan paham Biogenesis, belum berarti bahwa masalah bagaimana terbentuknya makhluk hidup yang pertama kali terjawab.
Disamping teori Abiogenesis dan Biogenesis, masih ada lagi beberapa teori tentang asal usul kehidupan yang dikembangkan pleh beberapa Ilmuwan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Teori kreasi khas, yang menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat supranatural (Ghaib) pada saat yang istimewa.
2. Teori Kosmozoan, yang menyatakan bahwa kehidupan yang ada di planet ini berasal dari mana saja.
3. Teori Evolusi Kimia, yang menyatakan bahwa kehidupan didunia ini muncul berdasarkan hukum Fisika Kimia.
4. Teori Keadaan Mantap, menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal usul.

harold Urey (1893)
HaroldUrey adalah ahli Kimia berkebangsaan Amerika Serikat. Dia menyatakan
bahwa pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti Metana
(CH4),Uap air (H2O), Amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2) yang semuanya
berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kiosmis serta aliran
listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-
zat hidup.Teori evolusi Kimia dari urey tersebut biasa dikenal dengan teori
Urey.
Menurut urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan
menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun
mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup. Menurut urey,
terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut
didukung kondisi sebagai berikut :
a)kondisi 1 : tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, uap air , dan
hydrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi
b)kondisi 2 : adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan
radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi
membentuk molekul zat yang lebih besar,
c)kondisi 3 : terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang susunan
kimianay dapat disamakan dengan susunan kimia virus, dan
d)kondisi 4 : dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat idup yang
terbentuk tadi berkembang menjadi seejnis organisme (makhluk hidup yang
lebih kompleks). 

Alexander Oparin adalah Ilmuwan Rusia. Didalam bukunya yang berjudulThe
Origin of Life(AsalUsul Kehidupan). Oparin menyatakan bahwa paad suatu ketika
atmosfer bumi kaya akan senyawa uap air,CO2,CH4, NH3, dan Hidrogen. Karena
adanya energi radiasi benda-benda angkasa yang amat kaut, seperti sinar
Ultraviolet, memungkinkan senyawa-senyawa sederhana tersebut membentuk
senyawa organik atau senyawa hidrokarbon yang lebih kompleks. Proses reaksi
tersebut berlangsung dilautan.
Senyawa kompleks yang mula-mula terbentuk diperkirakan senyawa aseperti
Alkohol (H2H5OH), dan senyawa asam amino yang paling sederhana. Selama
berjuta-juta tahun, senyawa sederhana tersebut bereaksi membenrtk senyawa
yang lebih kompleks, Gliserin, Asam organik, Purin dan Pirimidin. Senyawa
kompleks tersebut merupakan bahan pembentuk sel.
Menurut Oparin senyawa kompleks tersebut sangat berlimpah dilautan maupun di
permukaan daratan. Adanya energi yang berlimpah, misalnya sinarUltraviolet,
dalam jangka waktu yang amat panjang memungkinkan lautan menjadi timbunan
senyawa organik yang merupakan sop purba atau Sop Primordial.
Senyawa kompleks yang tertimbun membentuk sop purba di lautan tersebut

Pernafasan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu aerob dan anaerob, pernafasan aerob memerlukan oksigen O2, sedangkan pernafasan anaerob tiidak memerlukan oksigen, untuk pernafasan anaerob dibedakan menjadi obligatif dan fakultatif, pernafasan anaerob obligatif mutlak memerlukan oksigen sedangkan anaerob fakultatif dapat berlangsung tanpa atau dengan oksigen.

1. Pernafasan tumbuhan tingkat tinggi
Pernafasan pada tumbuhan tingkat tinggi berlangsung secara aerob, pada pernafasan ini terjadi proses pembebasan energi dari sari makanan di dalam sel tubuh melalui proses oksidasi biologis, Oksidasi biologis ada;ah suatu reaksi antara sari makanan dengan oksigen yang menghasilkan karbon dioksida ( CO2 ), air ( H2O) dan energi.Reaksikiia ini merupakan reaksi enzimatis, enzim berperan sebagai katalisator ( pemercepat proses reaksi )
Energi yang dihasilkan dari pernafasan digunakan oleh tumbuhan untuk mewlakukan berbagai kegiatan hidupnya, misalnya untuk pertumbuhan dan melakukan kegiatan di dalam hidupnya, misalnya untuk pertumbuhan,, pembentukan protein mengangkut mineral dari dalam tanah, berkembang biak,serta melakukan proses fotosintesis
2. Pernafasan pada tumbuhan tingkat rendah
Pernafasan pada tumbuhan tingkat rendah ada yang aaerob dan ada yang anaerob.Pernafasan anaerob disebut juga dengan fermentasi ( proses pengubahan senyawa utama menjadi senyawa bentuk lain dengan bantuan enzim ) , misalnya proses pembentukan alkohol dari glukosa denganbantuan jamur ragi ( Saccharomyces ) seperti pembuatan tempe.
Makin larut suatu insektisida dalam lemak (semakin lipofilik) semakin tinggi sifat apolarnya. Hal ini merupakan salah satu faktor penyebab DDT sangat mudah menembus kulit

Kamis, 21 Juli 2011

Pernafasan pada tumbuha

Pernafasan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu aerob dan anaerob, pernafasan aerob memerlukan oksigen O2, sedangkan pernafasan anaerob tiidak memerlukan oksigen, untuk pernafasan anaerob dibedakan menjadi obligatif dan fakultatif, pernafasan anaerob obligatif mutlak memerlukan oksigen sedangkan anaerob fakultatif dapat berlangsung tanpa atau dengan oksigen.

1. Pernafasan tumbuhan tingkat tinggi
Pernafasan pada tumbuhan tingkat tinggi berlangsung secara aerob, pada pernafasan ini terjadi proses pembebasan energi dari sari makanan di dalam sel tubuh melalui proses oksidasi biologis, Oksidasi biologis ada;ah suatu reaksi antara sari makanan dengan oksigen yang menghasilkan karbon dioksida ( CO2 ), air ( H2O) dan energi.Reaksikiia ini merupakan reaksi enzimatis, enzim berperan sebagai katalisator ( pemercepat proses reaksi )
Energi yang dihasilkan dari pernafasan digunakan oleh tumbuhan untuk mewlakukan berbagai kegiatan hidupnya, misalnya untuk pertumbuhan dan melakukan kegiatan di dalam hidupnya, misalnya untuk pertumbuhan,, pembentukan protein mengangkut mineral dari dalam tanah, berkembang biak,serta melakukan proses fotosintesis
2. Pernafasan pada tumbuhan tingkat rendah
Pernafasan pada tumbuhan tingkat rendah ada yang aaerob dan ada yang anaerob.Pernafasan anaerob disebut juga dengan fermentasi ( proses pengubahan senyawa utama menjadi senyawa bentuk lain dengan bantuan enzim ) , misalnya proses pembentukan alkohol dari glukosa denganbantuan jamur ragi ( Saccharomyces ) seperti pembuatan tempe.

Alexander Oparin adalah Ilmuwan Rusia. Didalam bukunya yang berjudulThe
Origin of Life(AsalUsul Kehidupan). Oparin menyatakan bahwa paad suatu ketika
atmosfer bumi kaya akan senyawa uap air,CO2,CH4, NH3, dan Hidrogen. Karena
adanya energi radiasi benda-benda angkasa yang amat kaut, seperti sinar
Ultraviolet, memungkinkan senyawa-senyawa sederhana tersebut membentuk
senyawa organik atau senyawa hidrokarbon yang lebih kompleks. Proses reaksi
tersebut berlangsung dilautan.
Senyawa kompleks yang mula-mula terbentuk diperkirakan senyawa aseperti
Alkohol (H2H5OH), dan senyawa asam amino yang paling sederhana. Selama
berjuta-juta tahun, senyawa sederhana tersebut bereaksi membenrtk senyawa
yang lebih kompleks, Gliserin, Asam organik, Purin dan Pirimidin. Senyawa
kompleks tersebut merupakan bahan pembentuk sel.
Menurut Oparin senyawa kompleks tersebut sangat berlimpah dilautan maupun di
permukaan daratan. Adanya energi yang berlimpah, misalnya sinarUltraviolet,
dalam jangka waktu yang amat panjang memungkinkan lautan menjadi timbunan
senyawa organik yang merupakan sop purba atau Sop Primordial.
Senyawa kompleks yang tertimbun membentuk sop purba di lautan tersebut
selanjutnya berkembang sehingga memiliki kemampuan dan sifat sebagai berikut
:
A.
memiliki sejenis membran yang mampu memisahkan ikatan-ikatan
kompleks yang terbentuk dengan molekul-molekul organik yang
terdapat disekelilingnya;
B.
memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengeluarkan molekil-
molekul dari dan ke sekelilingnya;
C.
memiliki kemampuan untuk memanfaatkan molekul-molekul yang diserap
sesuai denagn pola-pola ikatan didalamnya;
D.
mempunyai kemampuan untuk memisahkan bagian-bagian dari ikatan-
ikatannya. Kemampuan semacam ini oleh para ahli dianggap sebagai
kemampuan untuk berkembang biak yang pertama kali.
Senyawa kompleks dengan sifat-sifat tersebut diduga sebagai kehidupan yang
pertamakali terbentuk. Jadi senyawa kompleks yang merupakan perkembangan dari
sop purba tersebut telah memiliki sifat-sifat hidup seperti nutrisi, ekskresi, mampu
mengadan metabolisme, dan mempunayi kemampuan memperbanyak diri atau
reproduksi
.
Walaupun dengan adanya senyawa-senyawa sederhana serta energi yang berlimpah
sehingga dilautan berlimpah senyawa organik yang lebih kompleks, namun Oparin
mengalami kesulitan untuk menjelaskan mengenai mekanisme transformasi dari
molekul-molekul protein sebagai abenda tak hidup kebenda hidup. Bagaimana
senyawa-senyawa organik sop purba tersebut dapat memiliki kemampuan seperti
tersebut diatas ? Oparin menjelaskan sebagai berikut :
Protein sebagai senyawa yang bersifat Zwittwer Ion, dapat membentuk kompleks
koloid hidrofil (menyerap air), sehingga molekul protein tersebut dibungkus oleh
molekul air. Gumpalan senyawa kompleks tersebut dapat lepas dari cairan dimana dia
berada dan membentuk emulsi. Penggabunagn struktur emulsi ini akan menghasilkan
koloid yang terpiah dari fase cair dan membentuk timbuna gumpalan atau Koaservat.
Timbunan Koaservat yang kaya berbagai kompleks organik tersebut memungkinkan
terjadinya pertukaran substansi dengan lingkungannya. Di samping itu secara
selektif gumpalan Koaservat tersebut memusatkan senyawa-senyawa lain
kedalamnya terutama Kristaloid. Komposisi gumpalan koloid tersebut bergantung
kepada komposisi mediumnay. Denagndemikian, perbedaan komposisi medium akan
menyebabkan timbulnya variasi pada komposisi sop purba. Variasi komposisi sop
purba diberbagai areal akan mengarah kepada terbentuknya komposisi kimia
Koaservat yang merupakan penyedia bahan mentah untuk proses biokimia.
Tahap selanjutnya substansi didalam Koaservat membentuk enzim. Di sekeliling
perbatasan antara Koaservat dengan lingkungannya terjadi penjajaran molekul-
molekul Lipida dan protein sehingga terbentuklah selaput sel primitif.Terbentuknya
selaput sel primitif ini memungkinkan memberikan stabilitas pada koaservat. Dengan
demikian, kerjasama antara molekul-molekul yang telah ada sebelumnya yang dapat
mereplikasi diri kedalam koaservat dan penagturan kembali Koaservat yang
terbungkus lipida amat mungkin akan mnghasilkan sel primitif
Kemampuan koaservat untuk menyerap zat-zat dari medium memungkinkan
bertambah besarnya ukuran koaservat. Kemungkinan selanjutnya memungkinkan
terbentuknya organisme Heterotropik yang mampu mereplikasi diri dan
mendapatkan bahan makanan dari sop Primordial yang kaya akan zat-zat organik.
Teori evolusi biologi ini banyak diterima oleh paar Ilmuwan. Namun, tidak sedikit
Ilmuwan yang membantah tentang interaksi molekul secara acak yang dapat menjadi
awal terbentuknya organisme hidup
Teori evolusi kimia dan teori evolusi biologi banyak pendukungnya, namun baru teori
evolusi kimia yang telah dibuktikan secara eksperimental, sedangkan teori evolusi
biologi belum ada yang menguji secara eksperimental
Seandainya apa yang dikemukakan dua teori tersebut benar, tetapi belum mampu
menjelaskan bagaimana dan dari mana kehidupan diplanet bumi ini pertama kali
muncul. Yang perlu diingat adalah bahwa kehidupan adalah tidak hanya menyangkut
masalah replikas; (penggandaan diri) atau masalah kehidupan biologis saja, tetapi
juga menyangkut masalah kehidupan rohani.Tentang teori asal usul kehidupan yang
menyatakan organisme pertamakali terbentuk dilautan bisa dipahami dari sudut
biologi, karena molekul-molekul organik yang merupakan sop purba itu tertumpuk
dilaut

TEORI BIOGENESIS

A) Percobaan Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799)
Spallanzani menyangsikan kebenaran paham abiogeensis. Oleh karena itu, dia mengadakan percobaan yang pada prinsipnya sama dengan percobaan Francesco Redi, tetapi langkah percobaan Spallanzani lebih sempurna. Sebagai bahan percobaannya, Spallanzani menggunakan air kaldu atau air rebusan daging dan dua buah labu. Adapun percoban yang yang dilakukan Spallanzani selengkapnya adalah sebagai berikut:

·        Labu I         : diisi air 70 cc air kaldu, kemudian dipanaskan 15oC    selama beberapa menit dan dibiarkan tetap terbuka.

·        Labu II        : diisi 70 cc air kaldu, ditutup rapat-rapat dengan sumbat gabus. Pada daerah pertemuan antara gabus dengan mulut labu diolesi paraffin cair agar rapat benar. Selanjutnya, labu dipanaskan.selanjutnay, labu I dan II didinginkan. Setelah dingin keduanya diletakkan pada tempat terbuka yang bebas dari gangguan hewan dan orang. Setelah lebih kurang satu minggu, diadakan pengamatan terhadap keadaan air kaldu pada kedua labu tersebut.
 Hasil percobaannya adalah sebagai berikut :
Labu I         : air kaldu mengalami perubahan, yaitu airnya menjadi bertambah keruh dan baunya menjadi tidak enak. Setelah diteliti ternyata air kaldu pada labu I ini banyak mengandung mikroba.
Labu II        : air kaldu labu ini tidak mengalami perubahan, artinya tetap jernih seperti semula, baunya juga tetap serta tidak mengandung mikroba. Tetapi, apabila labu ini dibiarkan terbuka lebih lama lagi, ternyata juga banyak mengandung mikroba, airnya berubah menjadi lebih keruh serta baunya tidak enak (busuk).
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada didalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan diudara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba darimudara ke dalam air kaldu tersebut.

B)     Percobaan Louis Pasteur (1822-1895)
Dalam menjawab keraguannya terhadap paham abiogenesis. Pasteur melaksanakan percobaan untuk menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani. Dalam percobaanya, Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu. Langkah-langkah percobaan Pasteur selengkapnya adalah sebagai berikut :

Langkah I     : labu disi 70 cc air kaldu, kemudian ditutup rapat-rapat dengan gabus. Celah antara gabus dengan mulut labu diolesi dengan paraffin cair. Setelah itu pada gabus tersebut dipasang pipa kaca berbentuk leher angsa. Lalu, labu dipanaskan atau disterilkan.

Langkah II   : selanjutnya labu didinginkan dan diletakkan ditempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan air kaldu diamati. Ternyata air kaldu tersebut tetep jernih dan tidak mengandung mikroorganisme.

Langkah III : labu yang air kaldu didalamnya tetap jernih dimiringkan sampai air kaldu didalamnya mengalir kepermukaan pipa hingga bersentuhan dengan udara. Setelah itu labu diletakkan kembali pada tempat yang aman selama beberapa hari. Kemudian keadaan air kaldu diamati lagi. Ternyata air kaldu didalam labu meanjadi busuk dan banyak mengandung mikroorganisme.

Melalui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi.
Pada saat sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan ruangan dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat pemanasan air kaldu.

Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai ke permukan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk.  Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi akeruh, karena adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Dengan demikian terbuktilah ketidak benaran paham Abiogenesis atau generation spontanea, yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang terjadi secara spontan.

Berdasarkan hasil percobaan Spallanzani dan Pasteur tersebut, maka tumbanglah paham Abiogenesis, dan munculah paham/teori baru tentang asal usul makhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis. Teori itu menyatakan :

   1. omne vivum ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal dari telur.
   2. Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup,  dan
   3. Omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup      sebelumnya.
Walaupun Louis Pasteur dengan percobaannya telah berhasil menumbangkan paham Abiogenesis atau generation spontanea dan sekaligus mengukuhkan paham Biogenesis, belum berarti bahwa masalah bagaimana terbentuknya makhluk hidup yang pertama kali terjawab.

A) teori evolusi Kimia Menurut harold Urey (1893)
HaroldUrey adalah ahli Kimia berkebangsaan Amerika Serikat. Dia menyatakan
bahwa pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti Metana
(CH4),Uap air (H2O), Amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2) yang semuanya
berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kiosmis serta aliran
listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-
zat hidup.Teori evolusi Kimia dari urey tersebut biasa dikenal dengan teori
Urey.
Menurut urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan
menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun
mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup. Menurut urey,
terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut
didukung kondisi sebagai berikut :
a)kondisi 1 : tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, uap air , dan
hydrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi
b)kondisi 2 : adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan
radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi
membentuk molekul zat yang lebih besar,
c)kondisi 3 : terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang susunan
kimianay dapat disamakan dengan susunan kimia virus, dan
d)kondisi 4 : dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat idup yang
terbentuk tadi berkembang menjadi seejnis organisme (makhluk hidup yang
lebih kompleks). 
 
 

Selasa, 19 Juli 2011

TEORI ABIOGENESIS

Tokoh teori Abiogenesis adalah Aristoteles (384-322 SM). Dia adalah seorang filosof dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Teori Abiogenesis ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi ini berasal dari benda mati.

Sebenarnya Aristoteles mengetahui bahwa telur-telur ikan apabila menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.

Bagaimana cara terbentuknya makhluk tersebut ? Menurut pengzanut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja atau secara spontan. Oleh sebab itu, paham atau teori abiogenesis ini disebut juga paham generation spontaneae.

Jadi, kalau pengertian abiogenesis dan generation spontanea kita gabungkan, mak pendapat paham tersebut adalah makhluk hidup yang pertama kali di bumi tersebut dari benda mati / tak hidup yang terkjadinya secara spontan, misalnya :

1. ikan dan katak berasal dari Lumpur.
2. Cacing berasal dari tanah, dan
3. Belatung berasal dari daging yang membusuk.

Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno (Ratusan Tahun Sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17.

Pada pertengahan abad ke-17, Antonie Van Leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat pendapat mereka


Minggu, 17 Juli 2011

catatan-ku

--- seseorang yang biasa yang hanya ingin berkarya menjadi luar biasa dalam segala hal karena itu saya ingin bisa di lakukan dengan biasa tanpa ada sesuatu yang saya bisa hingga ini semua menjadi yang sungguh luar biasa tak seperti yang biasa yang ku bisa........

Berkah Sujud : Sujud Mengoptimalkan Kerja Otak

Allah menganugerahkan otak. Sungguh ini karunia yang luar biasa. Otak harus digunakan untuk kebaikan. Inilah yang membedakan manusia dengan hewan.
“Dengan memahami al-Quran diharapkan siapapun dapat menumbuhkan keyakinannya tentan g kebesaran Allah melalui segala ciptaan-Nya,” ujar Tazkia Fatimah kepada Deffy Ruspiyandy dari Cyber sabili di sela-sela acara Medis Exhibition (9/3) di gedung Wahana Bakti Pos, Bandung. Acara diselenggarakan DKM ASy-Syifaa Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Selain Tazkia, hadir Ikhsanun KP Mahasiswa Kedokteran sebagai pembicara.
Di dalam al-Qur’an, orang yang mau berpikir disebut ulil albab.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.
(QS ali-Imran : 190-191)
Islam memerintahkan umatnya untuk menggunakan kekuatan akal secara baik. Secara anatomi, otak memiliki sel-sel saraf. Hubungan sel saraf ini dinamakan sinaps.
Semakin banyak sinaps maka kerja otak akan semakin besar. Maka akan menghasilkan sesuatu yang disebut, kecerdasan. Berarti bila kondisi ini terjadi sel saraf yang ada banyak sekali. 1 sel saraf bisa berisi 10 sinaps.
“Jumlah sel saraf bisa ada triliunan dan semakin sel saraf banyak akan menciptakan yang dinamakan kepandaian,” terang Ikhsanun KP.
Agar sel saraf dapat bekerja secara baik maka harus ada stimulus.
Albert Eisntein menggunakan otaknya hanya 7 % dari jumlah sel saraf yang ada. Agar otak itu berfungsi baik maka harus cukup nutrisi. Fungsi Otak dapat dioptimalkan dengan sujud saat melakukan Shalat. tambah Ikhsan.
Sebaliknya Tazkia menambahkan dengan memahami al-Quran berarti kita berpikir sistematis dan berpikir analisis. Maka dalam hal ini kerja otak kiri dan otak kanan haruslah seimbang.
Jadi, di dalam memahami al-Quran tidak saja menggunakan kerja intelektual namun menggunakan kerja spiritual. Sehingga akan memiliki keyakinan kokoh akan kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya.
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu perusahaan pada dasarnya berkeinginan untuk menjadi pemimpin atau leader dalam suatu industri yang berkaitan dengan produk yang dihasilkannya. Untuk mencapai keinginan tersebut, dalam Abad 21 ini perusahaan harus berpikir secara global, bukan lagi berkeinginan untuk mengembangkan usaha dalam lingkup domestik dan berpikir untuk menjadi pemimpin pasar (market leadership). Teknologi dan globalisasi bisnis telah menciptakan lingkungan persaingan baru abad ini. Globalisasi dalam bidang ekonomi mempercepat langkah negara-negara yang sebelumnya tertutup bagi perusahaan-perusahaan asing untuk membuka pasar mereka. Saat ini, internet memungkinkan komunikasi dan koordinasi yang cepat dan efektif antara unit-unit dan operasi global. Teknologi ini juga memfasilitasi relasi bisnis ke bisnis, misalnya antara pemasok dan pelanggan dan meningkatkan kecepatan di mana dengannya inovasi tersebar di seluruh dunia. Arus globalisasi mengharuskan seluruh perusahaan di dunia untuk siap melakukan persaingan secara global.
Pembahasan ini menitikberatkan atau menjelaskan pilihan-pilihan strategi (strategy option) untuk ekspansi pasar domestik dan persaingan dalam pasar dimana terdapat sedikit negara atau dibanyak negara. Fokus utama perhatian dari pilihan-pihan strategi tersebut terletak pada isu-isu strategis dalam persaingan secara multinasional. Ada 4 (empat) isu strategi yang khusus untuk persaingan multinasional,antara lain :
1. Apakah perusahaan mengkhususkan penawaran yang berbeda disetiap negara untuk menyesuaikan selera dan kesukaan pembeli lokal atau menawarkan sebuah produk yang sangat standar diseluruh dunia.
2. Apakah untuk hal-hal yang esensial menggunakan strategi kompetitif yang pada dasarnya sama untuk semua negara atau memodifikasi strateginya disetiap negara untuk memperoleh kondisi pasar yang spesifik dan terhadap pesaingnya
3. Dimana menempatkan fasilitas produksi perusahaan, pusat distribusi, dan operasional customers servis untuk merealisasi keunggulan lokasi terbaik.
4. Apakah dan bagaimana cara untuk mengefisiensikan transfer kekuatan sumberdaya perusahan dan kapabilitasnya dari suatu negara ke negara lainnya dalam suatu penawaran untuk menjamin keunggulan bersaing.
Dalam usaha untuk menjelaskan isu-isu tersebut, maka akan diperkenalkan konsep-konsep utama yang berkaitan dengan isu tersebut, antara lain menjelaskan mengenai persaingan multicountri, persaingan global, profit sanctuaries dan cross-market subsidization. Pembahasan mengenai persaingan secara global juga termasuk didalamnya mengenai perbedaan dalam budaya, demografi dan kondisi pasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MENGAPA PERUSAHAAN MELAKUKAN EKSPANSI KEDALAM PASAR DUNIA
Sebuah perusahaan dapat memilih untuk memperluas pasar diluar pasar domestiknya. Ada empat (4) alasan utama mengapa perusahaan melakukan ekspansi kedalam pasar dunia:
1. Untuk memasuki akses terhadap pelanggang-pelanggang baru, dengan alasan bahwa ekspansi ke dalam pasar dunia akan memberi potensi untuk meningkatkan pendapatan, laba dan pertumbuhan jangka panjang, dan dapat menjadi perusahaan domestik yang mapan.
2. Untuk mencapai biaya rendah dan dan meningkatkan daya saing perusahaan. Banyak perusahaan melakukan perluasan usaha karena pasar domestik dan industry mereka sudah terbatas, sehingga dengan demikian pada hakekatnya meningkatkan daya saing- perusahaan.
3. Untuk mengkapitalisasi kompetensi utamanya. Sebuah perusahaan dapat memperluas kompetensi dan kapabilitasnya untuk posisi memperoleh keuntungan kompetetif dalam pasar luar negeri seperti pada pasar domestik.
4. Untuk menyebar atau membagi risiko bisnisnya melalui perluasan pasar yang telah ada.
Dalam beberapa kasus, perusahaan di kalangan industri yang didasarkan pada sumber daya alam, seperti minyak dan gas. mineral, karet, dan kayu gergajian, sering ditemukan hal yang penting untuk operasi dalam area internasional karena beberapa perlengkapan bahan baku terletak di mancanegara.
B. PERBEDAAN ANTARA PERSAINGAN INTERNASIONAL DENGAN PERSAINGAN GLOBAL
Persaingan internasional dan persaingan global mengandung dua pemahaman yang berbeda. Dalam persaingan internasional, Secara tipikal, satu perusahaan akan mulai bersaing secara internasional dengan cara memasuki hanya satu atau mungkin memilih sedikit pasar asing. Sedang dalam persaingan global, meliputi persaingan terhadap banyak negara dibelahan dunia. Tapi hanya bisa dilakukan bagi perusahaan-perusahaan yang awalnya telah melakukan persaingan internasional dan perusahaan mempunyai posisi pasar nasional yang sangat kuat dengan pasar internasional dan memimpin para pesaing dalam berbagai negara.
C. PERBEDAAN-PERBEDAAN CROSS-COUNTRY DALAM BUDAYA, KEPENDUDUKAN, DAN KONDISI PASAR.
Suatu perusahaan termotivasi untuk memperluas pasarnya diluar pasar domestiknya dengan menggunakan strategi melalui suatu pendekatan situation- driven (pendekatan situasi), berdasarkan budaya, kependudukan dan kondisi pasar, karena ketiga unsur tersebut memiliki hubungan erat. Suatu produk yang cocok disuatu daerah belum tentu cocok dinegara lainnya, bisa disebabkan oleh budaya dan gaya hidup (lifestyles). Jadi produk yang ditawarkan disetiap negara harus disesuaikan dengan selera dan keinginan dari pembeli lokal. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan pasar bervariasi dari suatu negara dengan negara lain. Perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam cross-country juga dapat ditemui dengan adanya variasi atau perbedaan dalam biaya-biaya distribusi dan biaya manufaktur. Hal ini dapat terjadi karena disetiap negara aktivitas-aktivitas produksi masing-masing perusahaan perbedaan. Untuk perusahaan yang berada dalam pasar domestic yang luas dengan aktivitas produksi yang besar tentunya biaya-biaya yang dikeluarkan juga besar, begitupun sebaliknya untuk perusahaan yang berada dinegara yang mempunyai pasar domestik yang sempit.
* Potensi keuntungan lokal
Perbedaan dalam biaya produksi, produktivitas, inflasi, pajak dan peraturan pemerintah serta kekayaan sumberdaya suatu negara akan menjadi pertimbangan bagi perusahaan global untuk melakukan kegiatan dan memperluas usahanya dibeberapa negara lainnya. Sehingga suatu negara bisa jadi dapat dijadikan sebagai tempat produksi tetapi bukan untuk daerah pemasaran.
Risiko perubahan nilai tukar yang merugikan
Suatu perusahaan global akan mendasarkan kegiatan bisnisnya (produksi, menyimpanan dan pemasaran) pada pertimbangan perubahan-perubahan nilai tukar disuatu negara, untuk menghindari risiko-risiko kerugian karena melemah dan menguatnya nilai tukar yang tidak stabil. (volatile of exchange rate).
* Kebijakan-Kebijakan Pemerintah
Pemerintah sebagai penentu kebijakan menjadi pertimbangan utama pula bagi perusahaan global untuk memperluas usahanya. Terutama jika peraturan-peraturan pemerintah mudah berubah-ubah tidak melindungi dunia usaha, anti perusahaan asing atau pembatasan-pembatasan perdagangan luar negeri.
D. KONSEP PERSAINGAN MULTICOUNTRY DAN PERSAINGAN GLOBAL.
Ada beberapa perbedaan penting dalam pola persaingan internasional dalam berbagai industry. Salah satunya adalah dalam persaingan multicountry yang mana terdapat banyak jenis cross-country dalam pasarnya dan perusahaan bersaing untuk memimpin persaingan pasar diantara para pesaing dalam satu negara secara terbuka dan terhadap negara lainnya. Karakteristik atau Gambaran dalam persaingan Multicountry adalah sebagai berikut :
1. Pembeli diberbagai negara yang berbeda tertarik pada atribut-atribut produk yang berbeda.
2. Penjual bervariasi dari negara ke negara.
3. Kondisi industri dan kekuatan persaingan di tiap pasar nasional berbeda.
Dalam persaingan pasar global, harga-harga dan kondisi-kondisi persaingan pasar lintas negara (cross-country) mempunyai hubungan yang sangat kuat sehingga membentuk pasar dunia dalam arti yang sebenarnya. Adapun beberapa karakteristik atau gambaran dalam persaingan global adalah sebagai berikut :
1. Kondisi persaingan dalam pasar cross-country mempunyai hubungan yang kuat didalam beberapa pesaing dalam pasar yang sama.
2. Posisi persaingan suatu perusahaan dalam satu negara dipengaruhi oleh posisi negara lainnya.
3. Keunggulan bersaing didasarkan suatu perusahaan yang mempunyai operasi yang luas dan berskala global.
E. PEMILIHAN STRATEGI UNTUK MEMASUKI PASAR PERSAINGAN LUAR NEGERI
Ada beberapa strategi dasar bagi perusahaan untuk memasuki pasar luar negeri:
1. Export Strategy
Mempertahankan produksi berbasis nasional dan mengekspor barang-barang ke pasar luar negeri dengan menggunakan jalur pengawasan distribusi. Dengan memakai pabrik dalam negeri (domestik) sebagai suatu basis produksi untuk mengekspor barang-barang keluar negeri adalah suatu strategi yang terbaik untuk mengejar penjualan internasional. Keuntungan dari strategi ekspor ini antara lain meminimumkan risiko dan peryaratan modal dan meminimumkan investasi secara langsung di negara-negara asing. Suatu strategi ekspor mudah diserang jika biaya-biaya manufaktur di negara asal lebih besar daripada di negara-negara asing ketika pesaing-pesaing mempunyai pabrik, selain itu juga melibatkan biaya shipping yang tinggi serta fluktuasi yang merugikan dan pertukaran nilai tukar mata uang.
2. Licensing Strategy
Strategi ini dilakukan jika perusahaan mempunyai kemampuan secara teknis tetapi tidak mempunyai kemampuan secara internasional untuk memasuki pasar luar negeri dan adanya keinginan untuk menghindari risiko pada saat mengirimkan atau memasukkan sumberdaya ke pasar yang mana tidak lazim, kondisi politik yang mudah berubah dan ketidakstabilan ekonomi.
3. Franchising Strategy
1. Strategi ini seringkali dilakukan oleh perusahaan jasa dan retail yang melakukan ekspansi global. Keuntungan yang diperoleh dengan dilakukannya strategi ini antara lain franchisee membawa serta biaya-biaya dan risiko dalam menetapkan lokasi/tempat aktivitasnya dan juga franchisor hanya melakukan pengeluaran untuk rekruitmen sumberdaya manusia, pelatihan. Sedangkan kerugian dari dilakukannya strategi ini adalah bahwa franchisor harus selalu menjaga kualitas dari produk tersebut.
4. Multicountry Strategy
Dalam strategi ini perusahaan mengikuti strategi perusahaan-perusahaan negara lainnya, dengan memvariasikan pendekatan strategi perusahaan sesuai kondisi lokal.
5. Global Strategy
Dalam strategi ini perusahaan mengikuti strategi global dengan menggunakan pendekatan strategi yang sama dengan perusahaan lainnya dimana perusahan itu sudah ada yang melibatkan koordinasi strategi secara global dan penjualan dilakukan dalam jumlah yang banyak dan jika tidak semua, maka negara berada pada suatu pasar yang penting. Dalam strategi ini aktivitas atau pekerjaan terbaik terjadi ketika persyaratan atau keperluan produk dan pembeli/konsumen sama antara negara yang satu dengan yang lainnya.
6. Alliances Strategic dan Joint Venture.
Menggunakan strategi aliansi atau joint ventures dengan perusahaan asing lainnya sebagai kendaraan utama untuk masuk dipasar global.
Perbedaan Multicountry Strategy dengan Global Strategy dapat digambarkan sbb:
Multicountry strategy:
1. Mengkhususkan pendekatan-pendekatan persaingan perusahaan sesuai kebutuhan terhadap keadaan-keadaan bisnis dan pasar yang sudah pasti dimasing-masing negara-sangat merespon kondisi-kondisi lokal.
2. Menjual versi produk yang berbeda-beda dalam negara yang berbeda dengan nama merek yang berbeda, menyesuikan atribut produk untuk menetapkan selera pembeli dan keinginan pembeli setiap negara
3. Menyebar pabrik melintasi banyak negara dengan memproduksi jenis-jenis produk untuk pasar lokal.
4, Menyukai menggunakan suplayer local (karena beberapa sumber-sumber lokal diwajibkan oleh pemerintah setempat)
5. Menyesuaikan pemasaran dan distribusi produknya untuk budaya dan pelanggang local.
6. Jika memungkinkan, mentransfer beberapa kompetensi dan kapabilitas dari negara ke negara.
7. Memberikan seorang country manager (manajer disuatu negara) kesempatan dengan leluasa membuat strategi secara otonomi sesuai kemampuannya.
Global Strategy:
1. Mengikuti strategi persaingan utama yang sama diseluruh dunia (low cost, differentiation, best cost, focust differentiation) dengan tanggung jawab minimal untuk kondisi lokal.
2. Menjual produk yang sama dibawa merek dagang yang sama diseluruh dunia
3. Menempatkan pabrik pada basis keuntungan lokasi maksimum, biasanya didalam negara dimana biaya produksi paling rendah tetapi bisa jadi shipping costnya tinggi atau lokasi lain memiliki keunggulan yang dominan.
4. Menggunakan suppliers yang terbaik dari mana saja diseluruh dunia.
5. Mengkordinasi pemasaran dan distribusi produknya di seluruh dunia; melakukan penyesuaian kecil dimana dibutuhkan untuk negara lokal
6. Bersaing dengan basis teknologi, kompetensi dan kapabilitas yang sama diseluruh dunia;
7. Mengkoordinasi keputusan strategi yang utama diseluruh dunia, dengan mengharapkan manager lokal mengikuti (atau berada dekat dengan) strategi global.
F. MENCARI KEUNGGULAN BERSAING DALAM PASAR DUNIA
Terdapat 3 (tiga) cara suatu perusahaan dapat meningkatkan keunggulan kompetitifnya melalui perluasan diluar pasar domestik, yaitu :
1. Using location to build competitive advantage. Menggunakan atau memanfaatkan lokasi dengan cost lebih rendah atau perbedaan produk yang lebih besar. Untuk itu, perusahaan harus mempertimbangkan 2 (dua) hal, yaitu :
a. Apakah untuk mengkonsentrasi tiap aktivitasnya hanya pada sedikit negara atau menyebarkan aktivitasnya dibanyak negara.
b. Di dalam negara mana menempatkan aktivitasnya yang khusus.
Perusahaan cenderung mengkonsentrasikan aktivitas mereka dalam sejumlah lokasi yang terbatas disebabkan alasan sebagai berikut:
• Bila biaya manufaktur atau pabrikasi dan biaya aktivitas lainnya secara signifikan lebih rendah dibeberapa lokasi geografi dibanding yang lainnya.
• Bila terdapat skala ekonomi secara signifikan.
• Bila terdapat suatu tempat pembelajaran yang bermanfaat untuk meningkatkan tampilan suatu aktivitasnya dalam suatu lokasi.
• Bila lokasi tertentu mempunyai sumberdaya yang berlebihan
2. Perusahaan dapat mentransfer nilai kompetensi dan kapabilitas dari pasar domestiknya secara kompetitif untuk pasar diluar negeri. Perluasan yang melewati lintas domestik, adalah satu cara untuk menunjukkan kompetensi dan kekuatan sumber daya yang dimiliki, dengan demikian dapat digunakan sebagai suatu basis untuk mencapai kesuksesan dalam persaingan mendapatkan tambahan pasar-pasar country mereka dan dalam proses pencapaian pertumbuhan penjualan dan profit.
3. Perusahaan dapat mengkoordinasikan atau menyatukan aktivitas diberbagai lintas negara (cross-country) dengan cara yang berbeda-beda untuk mempertahankan keunggulan kompetetif mereka. Menyatukan aktivitas-aktivitas untuk mendapatkan keunggulan bersaing dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
• Pesaing global dan multinasional dapat memilih dimana dan bagaimana menantang pesaing mereka.
• Perubahan produksi dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk mendapatkan biaya yang menguntungkan atau kondisi perdagangan atau tingkat pertukaran.
• Menggunakan teknologi internet untuk mengumpulkan beberapa ide untuk produk baru atau pengembangan produk dan menentukan yang mana produk yang dapat distandarisasi.
G. PROFIT SANCTUARIES, CROSS –MARKET SUBSIDIZATION, AND GLOBAL STRATEGI OFFENSIVES
Profit sanctuaries adalah pasar-pasar negara dimana suatu perusahaan mendapat profit yang besar (substantial) disebabkan karena posisi pasarnya kuat dan dilindungi. Contoh, Jepang adalah suatu profit sanctuary untuk sebagian besar perusahaannya sebab pemerintah jepang membuat rintangan (memblok) atau melarang secara efektif perusahaan-perusahaan asing memulai bersaing untuk suatu bagian atau pangsa pasar yang besar terhadap penjualan suatu produk dijepang. Perlindungan dari ancaman pesaing asing dalam pasar dalam negeri mereka, perusahaan-perusahaan jepang dapat menuntut bayaran dengan harga yang agak tinggi untuk pelanggang mereka dan dengan demikian mendapatkan profit besar yang menarik atas penjualan buatan jepang. Dalam banyak kasus, suatu perusahaan besar dan sangat strategis dimana profit sanctuary kritis atau susah pada pasar dalam negerinya, tetapi perusahaan-perusahaan intrernasional dan perusahaan global mungkin juga menikmati profit sanctuary dinegara lain dimana mereka memiliki posisi persaingan yang kuat, volume penjualan yang besar dan profit margin yang menarik. Perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam pasar global bisa jadi lebih memilki profit santuary daripada perusahaan-perusahaan yang bersaing dihanya beberapa pasar-pasar country atau negara.
Menggunakan Cross-Market Subsidization untuk Suatu Strategis Offensive
Profit sanctuaries adalah asset persaingan yang berharga, memberikan kekuatan keuangan untuk mendukung strategi dalam memilih pasar-pasar disuatu negara dan membantu suatu perusahaan untuk berlomba memimpin pasar global. Nilai tambah kemampuan keuangan yang dihasilkan melalui berbagai profit sanctuaries memberikan pesaing suatu pasar global atau multicountry kekuatan keuangan untuk membayar upah suatu serangan pasar lbagi suatu pesaing domestik yang hanya mempunyai profit sanctuaries pada pasar dalam negerinya. Cross-Market Subsidization melibatkan dukungan bersaing dalam satu pasar dengan sumberdaya atau profit yang dialihkan dari operasi-operasi pasar lainnya. Kekuatan bersaing merupakan hasil dari kemampuan perusahaan global untuk menggambarkan sumberdaya dan profit dalam pasar negara lain untuk meningkatkan serangan pada pasar tunggal (single-markets) atau pesaing satu negara dan mencoba untuk membujuk konsumen mereka dengan memberikan harga yang rendah, memberikan diskon, meningkatkan periklanan dan taktik serangan (offensive) lainnya.
Global Strategic offensives
Ada tiga bentuk dari global strategic offensive yang dapat masing-masing negara atau perusahaan dalam bersaing dalam pasar global, antara lain :
1. Mengadakan serangan secara langsung. Tujuan dari dilakukannya serangan secara langsung ini adalah menahan bagian utama dari pangsa pasar sehingga mengakibatkan pesaing akan mundur, selain itu serangan secara langsung ini dapat dilakukan dengan melakukan pemotongan harga, memperbesar pengeluaran dalam kegiatan pemasaran, biaya iklan dan promosi serta usaha untuk mendapatkan keuntungan pada satu atau lebih jalur distribusi.
2. Mempertahankan (Contest). Dalam jenis strategi ini lebih rumit dan lebih difokuskan daripada serangan secara langsung. Dalam strategi ini memfokuskan pada segmen pasar tertentu yang tidak pantas untuk kemampuan defenders yang mana penyerang mempunyai produk baru.
3. Serangan Pura-pura (Feint). Strategi ini lebih didesain atau dibentuk untuk mengalihkan perhatian defenders dari penyerang utama.
H. STRATEGI ALIANSI DAN JOINT VENTURE DENGAN PARTNERS ASING
Aliansi, joint venture dan bentuk kerjasama yang lain dengan perusahaan-perusahaan asing adalah suatu yang disenangi (favorit) dan berpotensi untuk masuk ke pasar luar negeri, perjanjian kerjasama antara perusahaan-perusahaan domestik dengan perusahaan luar negeri adalah strategi yang dianjurkan, disamping alasan keuntungan, juga alasan untuk akses yang lebih luas untuk menarik pasar negara-negara lain.
Strategi aliansi lebih efektif dalam membantu mendirikan suatu kesempatan baru dalam pasar dunia daripada meraih dan mempertahankan memimpin pasar global, juga strategi aliansi dapat digunakan perusahaan untuk memperkuat daya saing perusahaan dalam pasar dunia, sehingga tujuan dari perusahaan melakukan strategi aliansi ini adalah untuk menghasilkan penelitian gabungan, sharing (berbagi) teknologi, dapat digunakan perusahaan untuk bergabung dalam menggunakan fasilitas-fasilitas produksi atau distribusi dan sebagai sarana untuk memasarkan satu produk lainnya. Keuntungan dari dilakukannya strategi aliansi adalah :
1. Mendapatkan keuntungan skala ekonomi dalam produksi dan pemasaran.
2. Dapat menghilangkan kesenjangan dalam keahlian dan pengetahuan secara teknis dalam pasar lokal.
3. Berbagi fasilitas distribusi dan jaringan dealer.
4. Semangat dalam bersaing dimasa depan untuk mengalahkan bersama para pesaing.
5. Mendapatkan keuntungan dari partner pasar lokal dan hubungan kerja dengan pemerintah pusat.
6. Menggunakan secara maksimal perjanjian keuntungan dalam standar teknis yang penting.
Selain keuntungan dari dilakukannya strategi aliansi, dalam pelaksanaannya sering terjadi kesulitan, antara lain :
1. Adanya maksud dan tujuan yang saling bertentangan.
2. Menghabiskan waktu dan adanya pengambilan keputusan yang lambat.
3. Halangan bahasa dan budaya
4. Ketidakpercayaan atau kecurigaan ketika bekerja sama dalam daerah yang peka terhadap persaingan.
5. Adanya pertentangan pribadi dan budaya perusahaan
6. Bergantung pada perusahaan lainnya dalam jangka panjang.
Melakukan aliansi yang paling strategik dengan partner luar negeri
Apakah suatu perusahaan realis terhadap potensi aliansi dan kerjasama dengan partner luar negeri dapat dilihat dari lima faktor:
1. Pemilihan partner yang bagus. Satu good partner tidak hanya memiliki keinginan keahlian dan kesanggupan serta kemampuan tetapi juga membagi visi tentang tujuan aliansi. Pengalaman menunjukkan bahwa secara umum, menghidari suatu partner dimana memiliki potensi yang kuat untuk bersaing secara langsung disebabkan mempunyai produk yang overlapping atau konflik kepentingan lainnya.
2. Menerima adanya perbedaan budaya. Tanpa pihak luar menunjukkan rasa respek terhadap praktek bisnis dan budaya lokal, tidak mungkin menimbulkan adanya hubungan kerja yan produktif.
3. Mengakui bahwa aliansi harus menguntungkan kedua belah pihak.
4. Menjamin bahwa keduanya bertindak sesuai dengan komitmen bersama.
5. Proses struktur pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat jika dibutuhkan
6. Mengatur proses pembelajaran, menyesuaikan perjanjian aliansi sesuai dengan keadaan-keadaan atau masalah-masalah baru.
I. BERSAING DENGAN PESAING BARU DALAM PASAR LUAR NEGERI.
Perusahaan-perusahaan berlomba untuk memimpin pasar global telah menyadari persaingan dengan munculnya pasar baru separti Cina, India, Brasil, Indonesia, and Mexico, negara-negara dimana sangat mempertimbangkan risiko bisnis tetapi dimana kesempatan untuk tumbuh sangat kuat, utamanya perkembangan ekonomi mereka dan standar kehidupan meningkat kearah dunia industry. Dengan dunia saat ini berisikan lebih dari 6 milyar orang—sepertiganya adalah di India dan Cina, dan seratus juta lebih dalam negara-negara berkembang lainnya seperti Asia dan Amerika Latin yang merupakan suatu perusahaan yang bercita-cita menjadi pemimpin pasar dunia (untuk kesinambungan pertumbuhan yang cepat) tidak dapat mengabaikan peluang pasar atau dasar dari teknis dan bakat manajerial seperti penawaran beberapa negara-negara. Hal ini memberikan secara khusus bahwa halangan-halangan untuk melindungi perusahaan tinggi pada sebagian besar negara-negara ini adalah sedang dalam proses kehancuran. Coca-cola, sebagai contoh, telah meramalkan bahwa $2 milyar untuk investasi di Cina, India, dan Indonesia yang mana bersama-sama memegang 40 persen populasi dunia dapat menghasilkan penjualan di negara-negara itu berlipatganda setiap tiga tahun di masa depan
Karakteristik persaingan dari munculnya pasar luar negeri adalah menyesuaikan produk seringkali melibatkan pembuatan melebihi perubahan produk yang kecil dan menjadi lebih sesuai dengan budaya lokal, perusahaan menarik perhatian pembeli dengan harga yang murah dan produk yang lebih baik, produk didesain dan dikemas secara khusus yang mungkin dibutuhkan untuk menyesuaikan keadaan-keadaan pasar lokal, tim manajemen harus selalu terdiri dari gabungan manajer lokal dan asing.
Strategi Untuk Perusahaan-Perusahaan Lokal Dalam Emerging Markets
Jika tidak dibatasi, mencoba kesempatan, perusahaan-perusahaan yang mempunyai sumberdaya yang berlebih (resource-rich) untuk memasuki pasar, apa pilihan-pilihan strategi yang akan digunakan perusahaan-perusahaan lokal untuk tetap bertahan? Dalam hal ini pendekatan strategi optimal yang dapat digunakan tergantung dari apakah asset kompetitif suatu perusahaan hanya sesuai untuk pasar dalam negeri atau dapat ditransfer atau dipindahkan ke luar negeri, juga apakah tekanan-tekanan industry untuk pergerakan kompetisi global dimasa depan adalah kuat atau lemah. Pilihan-pilihan strategi untuk perusahaan lokal dalam bersaing dengan perusahaan-perusahaan global dapat digambarkan sebagai berikut :
BAB III
KESIMPULAN
Isu-isu penting dalam strategi kompetetif yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan domestik juga digunakan perusahaan dalam persaingan internasional. Namun terdapat 4 (empat) isu strategi yang unik untuk persaingan lintas batas negara (Cross-Country) : Apakah perusahaan mengkhususkan penawaran yang berbeda disetiap negara untuk menyesuiakan selera dan kesukaan pembeli lokal atau menawarkan sebuah produk yang sangat standar diseluruh dunia; Apakah untuk hal-hal yang esensial menggunakan strategi kompetitif yang pada dasarnya sama untuk semua negara atau memodifikasi strateginya di tiap negara untuk memperoleh kondisi pasar yang spesifik dan terhadap pesaingnya; Dimana menempatkan fasilitas produksi perusahaan, pusat distribusi, dan operasional customers servis untuk merealisasi kekeutan keunggulam lokasi; Apakah dan bagaimana caranya untuk mengefisiensikan transfer kekuatan sumberdaya perusahaan dan kapabilitasnya dari suatu negara ke negara lainnya dalam suatu penawaran untuk menjamin keunggulan kompetetif.
Perusahaan-perusahaan melalakukan ekspansi diluar pasar domestiknya disebabkan satu dari empat kondisi utama berikut : Untuk mendapatkan akses pelanggang baru bagi produknya atau jasa yang mereka pasarkan, untuk mencapai biaya rendah dan menjadi lebih bersaing dalam harga, untuk mengangkat kompetensi utama mereka dan untuk menyebarkan risiko bisnis mereka melalui suatu pasar yang luas.
Suatu perusahaan dikatakan sebagai competitor internasional atau multinasional bila ia bersaing di beberapa pasar luar negeri. Dikatakan sebagai competitor global bila ia memiliki atau menciptakan suatu pasar diseluruh negara-negara utama di dunia.
Strategi-strategi yang digunakan suatu perusahaan untuk bersaing dalam pasar luar negeri, melalui situation driven (pendekatan situasi); budaya, penduduk, dan kondisi-kondisi pasar yang berbeda-beda secara signifikan dari suatu negara dengan negara lainnya.
Persoalan besar yang berkaitan dengan bersaingan dalam pasar dunia adalah apakah mengkhususkan penawaran perusahaan itu meliputi selera dan keinginan pembeli lokal didalam seluruh atau dibanyak pasar negara yang berbeda-beda atau apakah menawarkan produk-produk yang terstrandarisasi di seluruh dunia. Jadi bila memperhatikan pasar pembeli lokal atau selera lokal dengan memproduksi barang-barang yang sesuai, mengkhususkan produk perusahaan dari negara ke negara dapat mengakibatkan atau dapat mempengaruhi peningkatan produksi dan biaya distribusi termasuk banyaknya variasi-variasi disain dan komponen-komponen, produksi jangka pendek yang akan jalan dan komplikasi dari penanganan persediaan jangka panjang dan persediaan yang akan didistribusi. Sebaliknya penawaran pruduk perusahaan yang terstandarisasi yang lebih banyak, berpeluang menguasai skala ekonomi yang lebih besar dan efek kurve pengalaman dan pembelajaran (learning-experience curce effect), berkontribusi untuk mencapai posisi keuntungan biaya yang rendah. Perhatian antara penekanan pasar yang khusus dan penekanan dalam persaingan terhadap lower cost adalah satu isu strategi besar yang harus diselesaikan oleh para pelaku pasar internasional.
Multicountry competition, ada bila persaingan didalam suatu pasar nasional tidak tergantung pada kompetisi di pasar nasional lainnya, artinya tidak ada pasar internasional, yang ada hanya suatu kumpulan dari pasar-pasar negara itu sendiri.
Global competition ada bila kondisi-kondisi pesaing pasar lintas negara (cross-country) cukup berhubungan erat membentuk suatu pasar dunia yang sebenarnya dan bila pesaing-pesaing besar bersaing head-to-head dibanyak negara yang berbeda. Suatu strategi multicountry cocok untuk industri-industri dimana beberapa negara menguasai persaingan. Tetapi suatu global strategi lebih baik diterapkan pada pasar persaingan global (telah mendunia) atau memulai untuk globalisasi. Pilihan strategi yang lain untuk bersaing dalam pasar dunia mencakup pemeliharaan dasar produksi pada satu negara dan mengekspor barang-barang untuk pasar luar negeri, mengijinkan perusahaan-perusahaan asing untuk menggunakan tehnologinya atau memproduksi dan mendistribusikan produk-produknya, menggunakan suatu strategi franchising dan memakai strategi aliansi atau kerjasama lainnya untuk masuk kedalam suatu pasar luar negeri atau sebagai kekuatan suatuperusahaan dalam pasar dunia.