Minggu, 17 Juli 2011

Berkah Sujud : Sujud Mengoptimalkan Kerja Otak

Allah menganugerahkan otak. Sungguh ini karunia yang luar biasa. Otak harus digunakan untuk kebaikan. Inilah yang membedakan manusia dengan hewan.
“Dengan memahami al-Quran diharapkan siapapun dapat menumbuhkan keyakinannya tentan g kebesaran Allah melalui segala ciptaan-Nya,” ujar Tazkia Fatimah kepada Deffy Ruspiyandy dari Cyber sabili di sela-sela acara Medis Exhibition (9/3) di gedung Wahana Bakti Pos, Bandung. Acara diselenggarakan DKM ASy-Syifaa Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Selain Tazkia, hadir Ikhsanun KP Mahasiswa Kedokteran sebagai pembicara.
Di dalam al-Qur’an, orang yang mau berpikir disebut ulil albab.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.
(QS ali-Imran : 190-191)
Islam memerintahkan umatnya untuk menggunakan kekuatan akal secara baik. Secara anatomi, otak memiliki sel-sel saraf. Hubungan sel saraf ini dinamakan sinaps.
Semakin banyak sinaps maka kerja otak akan semakin besar. Maka akan menghasilkan sesuatu yang disebut, kecerdasan. Berarti bila kondisi ini terjadi sel saraf yang ada banyak sekali. 1 sel saraf bisa berisi 10 sinaps.
“Jumlah sel saraf bisa ada triliunan dan semakin sel saraf banyak akan menciptakan yang dinamakan kepandaian,” terang Ikhsanun KP.
Agar sel saraf dapat bekerja secara baik maka harus ada stimulus.
Albert Eisntein menggunakan otaknya hanya 7 % dari jumlah sel saraf yang ada. Agar otak itu berfungsi baik maka harus cukup nutrisi. Fungsi Otak dapat dioptimalkan dengan sujud saat melakukan Shalat. tambah Ikhsan.
Sebaliknya Tazkia menambahkan dengan memahami al-Quran berarti kita berpikir sistematis dan berpikir analisis. Maka dalam hal ini kerja otak kiri dan otak kanan haruslah seimbang.
Jadi, di dalam memahami al-Quran tidak saja menggunakan kerja intelektual namun menggunakan kerja spiritual. Sehingga akan memiliki keyakinan kokoh akan kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya.
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu perusahaan pada dasarnya berkeinginan untuk menjadi pemimpin atau leader dalam suatu industri yang berkaitan dengan produk yang dihasilkannya. Untuk mencapai keinginan tersebut, dalam Abad 21 ini perusahaan harus berpikir secara global, bukan lagi berkeinginan untuk mengembangkan usaha dalam lingkup domestik dan berpikir untuk menjadi pemimpin pasar (market leadership). Teknologi dan globalisasi bisnis telah menciptakan lingkungan persaingan baru abad ini. Globalisasi dalam bidang ekonomi mempercepat langkah negara-negara yang sebelumnya tertutup bagi perusahaan-perusahaan asing untuk membuka pasar mereka. Saat ini, internet memungkinkan komunikasi dan koordinasi yang cepat dan efektif antara unit-unit dan operasi global. Teknologi ini juga memfasilitasi relasi bisnis ke bisnis, misalnya antara pemasok dan pelanggan dan meningkatkan kecepatan di mana dengannya inovasi tersebar di seluruh dunia. Arus globalisasi mengharuskan seluruh perusahaan di dunia untuk siap melakukan persaingan secara global.
Pembahasan ini menitikberatkan atau menjelaskan pilihan-pilihan strategi (strategy option) untuk ekspansi pasar domestik dan persaingan dalam pasar dimana terdapat sedikit negara atau dibanyak negara. Fokus utama perhatian dari pilihan-pihan strategi tersebut terletak pada isu-isu strategis dalam persaingan secara multinasional. Ada 4 (empat) isu strategi yang khusus untuk persaingan multinasional,antara lain :
1. Apakah perusahaan mengkhususkan penawaran yang berbeda disetiap negara untuk menyesuaikan selera dan kesukaan pembeli lokal atau menawarkan sebuah produk yang sangat standar diseluruh dunia.
2. Apakah untuk hal-hal yang esensial menggunakan strategi kompetitif yang pada dasarnya sama untuk semua negara atau memodifikasi strateginya disetiap negara untuk memperoleh kondisi pasar yang spesifik dan terhadap pesaingnya
3. Dimana menempatkan fasilitas produksi perusahaan, pusat distribusi, dan operasional customers servis untuk merealisasi keunggulan lokasi terbaik.
4. Apakah dan bagaimana cara untuk mengefisiensikan transfer kekuatan sumberdaya perusahan dan kapabilitasnya dari suatu negara ke negara lainnya dalam suatu penawaran untuk menjamin keunggulan bersaing.
Dalam usaha untuk menjelaskan isu-isu tersebut, maka akan diperkenalkan konsep-konsep utama yang berkaitan dengan isu tersebut, antara lain menjelaskan mengenai persaingan multicountri, persaingan global, profit sanctuaries dan cross-market subsidization. Pembahasan mengenai persaingan secara global juga termasuk didalamnya mengenai perbedaan dalam budaya, demografi dan kondisi pasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MENGAPA PERUSAHAAN MELAKUKAN EKSPANSI KEDALAM PASAR DUNIA
Sebuah perusahaan dapat memilih untuk memperluas pasar diluar pasar domestiknya. Ada empat (4) alasan utama mengapa perusahaan melakukan ekspansi kedalam pasar dunia:
1. Untuk memasuki akses terhadap pelanggang-pelanggang baru, dengan alasan bahwa ekspansi ke dalam pasar dunia akan memberi potensi untuk meningkatkan pendapatan, laba dan pertumbuhan jangka panjang, dan dapat menjadi perusahaan domestik yang mapan.
2. Untuk mencapai biaya rendah dan dan meningkatkan daya saing perusahaan. Banyak perusahaan melakukan perluasan usaha karena pasar domestik dan industry mereka sudah terbatas, sehingga dengan demikian pada hakekatnya meningkatkan daya saing- perusahaan.
3. Untuk mengkapitalisasi kompetensi utamanya. Sebuah perusahaan dapat memperluas kompetensi dan kapabilitasnya untuk posisi memperoleh keuntungan kompetetif dalam pasar luar negeri seperti pada pasar domestik.
4. Untuk menyebar atau membagi risiko bisnisnya melalui perluasan pasar yang telah ada.
Dalam beberapa kasus, perusahaan di kalangan industri yang didasarkan pada sumber daya alam, seperti minyak dan gas. mineral, karet, dan kayu gergajian, sering ditemukan hal yang penting untuk operasi dalam area internasional karena beberapa perlengkapan bahan baku terletak di mancanegara.
B. PERBEDAAN ANTARA PERSAINGAN INTERNASIONAL DENGAN PERSAINGAN GLOBAL
Persaingan internasional dan persaingan global mengandung dua pemahaman yang berbeda. Dalam persaingan internasional, Secara tipikal, satu perusahaan akan mulai bersaing secara internasional dengan cara memasuki hanya satu atau mungkin memilih sedikit pasar asing. Sedang dalam persaingan global, meliputi persaingan terhadap banyak negara dibelahan dunia. Tapi hanya bisa dilakukan bagi perusahaan-perusahaan yang awalnya telah melakukan persaingan internasional dan perusahaan mempunyai posisi pasar nasional yang sangat kuat dengan pasar internasional dan memimpin para pesaing dalam berbagai negara.
C. PERBEDAAN-PERBEDAAN CROSS-COUNTRY DALAM BUDAYA, KEPENDUDUKAN, DAN KONDISI PASAR.
Suatu perusahaan termotivasi untuk memperluas pasarnya diluar pasar domestiknya dengan menggunakan strategi melalui suatu pendekatan situation- driven (pendekatan situasi), berdasarkan budaya, kependudukan dan kondisi pasar, karena ketiga unsur tersebut memiliki hubungan erat. Suatu produk yang cocok disuatu daerah belum tentu cocok dinegara lainnya, bisa disebabkan oleh budaya dan gaya hidup (lifestyles). Jadi produk yang ditawarkan disetiap negara harus disesuaikan dengan selera dan keinginan dari pembeli lokal. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan pasar bervariasi dari suatu negara dengan negara lain. Perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam cross-country juga dapat ditemui dengan adanya variasi atau perbedaan dalam biaya-biaya distribusi dan biaya manufaktur. Hal ini dapat terjadi karena disetiap negara aktivitas-aktivitas produksi masing-masing perusahaan perbedaan. Untuk perusahaan yang berada dalam pasar domestic yang luas dengan aktivitas produksi yang besar tentunya biaya-biaya yang dikeluarkan juga besar, begitupun sebaliknya untuk perusahaan yang berada dinegara yang mempunyai pasar domestik yang sempit.
* Potensi keuntungan lokal
Perbedaan dalam biaya produksi, produktivitas, inflasi, pajak dan peraturan pemerintah serta kekayaan sumberdaya suatu negara akan menjadi pertimbangan bagi perusahaan global untuk melakukan kegiatan dan memperluas usahanya dibeberapa negara lainnya. Sehingga suatu negara bisa jadi dapat dijadikan sebagai tempat produksi tetapi bukan untuk daerah pemasaran.
Risiko perubahan nilai tukar yang merugikan
Suatu perusahaan global akan mendasarkan kegiatan bisnisnya (produksi, menyimpanan dan pemasaran) pada pertimbangan perubahan-perubahan nilai tukar disuatu negara, untuk menghindari risiko-risiko kerugian karena melemah dan menguatnya nilai tukar yang tidak stabil. (volatile of exchange rate).
* Kebijakan-Kebijakan Pemerintah
Pemerintah sebagai penentu kebijakan menjadi pertimbangan utama pula bagi perusahaan global untuk memperluas usahanya. Terutama jika peraturan-peraturan pemerintah mudah berubah-ubah tidak melindungi dunia usaha, anti perusahaan asing atau pembatasan-pembatasan perdagangan luar negeri.
D. KONSEP PERSAINGAN MULTICOUNTRY DAN PERSAINGAN GLOBAL.
Ada beberapa perbedaan penting dalam pola persaingan internasional dalam berbagai industry. Salah satunya adalah dalam persaingan multicountry yang mana terdapat banyak jenis cross-country dalam pasarnya dan perusahaan bersaing untuk memimpin persaingan pasar diantara para pesaing dalam satu negara secara terbuka dan terhadap negara lainnya. Karakteristik atau Gambaran dalam persaingan Multicountry adalah sebagai berikut :
1. Pembeli diberbagai negara yang berbeda tertarik pada atribut-atribut produk yang berbeda.
2. Penjual bervariasi dari negara ke negara.
3. Kondisi industri dan kekuatan persaingan di tiap pasar nasional berbeda.
Dalam persaingan pasar global, harga-harga dan kondisi-kondisi persaingan pasar lintas negara (cross-country) mempunyai hubungan yang sangat kuat sehingga membentuk pasar dunia dalam arti yang sebenarnya. Adapun beberapa karakteristik atau gambaran dalam persaingan global adalah sebagai berikut :
1. Kondisi persaingan dalam pasar cross-country mempunyai hubungan yang kuat didalam beberapa pesaing dalam pasar yang sama.
2. Posisi persaingan suatu perusahaan dalam satu negara dipengaruhi oleh posisi negara lainnya.
3. Keunggulan bersaing didasarkan suatu perusahaan yang mempunyai operasi yang luas dan berskala global.
E. PEMILIHAN STRATEGI UNTUK MEMASUKI PASAR PERSAINGAN LUAR NEGERI
Ada beberapa strategi dasar bagi perusahaan untuk memasuki pasar luar negeri:
1. Export Strategy
Mempertahankan produksi berbasis nasional dan mengekspor barang-barang ke pasar luar negeri dengan menggunakan jalur pengawasan distribusi. Dengan memakai pabrik dalam negeri (domestik) sebagai suatu basis produksi untuk mengekspor barang-barang keluar negeri adalah suatu strategi yang terbaik untuk mengejar penjualan internasional. Keuntungan dari strategi ekspor ini antara lain meminimumkan risiko dan peryaratan modal dan meminimumkan investasi secara langsung di negara-negara asing. Suatu strategi ekspor mudah diserang jika biaya-biaya manufaktur di negara asal lebih besar daripada di negara-negara asing ketika pesaing-pesaing mempunyai pabrik, selain itu juga melibatkan biaya shipping yang tinggi serta fluktuasi yang merugikan dan pertukaran nilai tukar mata uang.
2. Licensing Strategy
Strategi ini dilakukan jika perusahaan mempunyai kemampuan secara teknis tetapi tidak mempunyai kemampuan secara internasional untuk memasuki pasar luar negeri dan adanya keinginan untuk menghindari risiko pada saat mengirimkan atau memasukkan sumberdaya ke pasar yang mana tidak lazim, kondisi politik yang mudah berubah dan ketidakstabilan ekonomi.
3. Franchising Strategy
1. Strategi ini seringkali dilakukan oleh perusahaan jasa dan retail yang melakukan ekspansi global. Keuntungan yang diperoleh dengan dilakukannya strategi ini antara lain franchisee membawa serta biaya-biaya dan risiko dalam menetapkan lokasi/tempat aktivitasnya dan juga franchisor hanya melakukan pengeluaran untuk rekruitmen sumberdaya manusia, pelatihan. Sedangkan kerugian dari dilakukannya strategi ini adalah bahwa franchisor harus selalu menjaga kualitas dari produk tersebut.
4. Multicountry Strategy
Dalam strategi ini perusahaan mengikuti strategi perusahaan-perusahaan negara lainnya, dengan memvariasikan pendekatan strategi perusahaan sesuai kondisi lokal.
5. Global Strategy
Dalam strategi ini perusahaan mengikuti strategi global dengan menggunakan pendekatan strategi yang sama dengan perusahaan lainnya dimana perusahan itu sudah ada yang melibatkan koordinasi strategi secara global dan penjualan dilakukan dalam jumlah yang banyak dan jika tidak semua, maka negara berada pada suatu pasar yang penting. Dalam strategi ini aktivitas atau pekerjaan terbaik terjadi ketika persyaratan atau keperluan produk dan pembeli/konsumen sama antara negara yang satu dengan yang lainnya.
6. Alliances Strategic dan Joint Venture.
Menggunakan strategi aliansi atau joint ventures dengan perusahaan asing lainnya sebagai kendaraan utama untuk masuk dipasar global.
Perbedaan Multicountry Strategy dengan Global Strategy dapat digambarkan sbb:
Multicountry strategy:
1. Mengkhususkan pendekatan-pendekatan persaingan perusahaan sesuai kebutuhan terhadap keadaan-keadaan bisnis dan pasar yang sudah pasti dimasing-masing negara-sangat merespon kondisi-kondisi lokal.
2. Menjual versi produk yang berbeda-beda dalam negara yang berbeda dengan nama merek yang berbeda, menyesuikan atribut produk untuk menetapkan selera pembeli dan keinginan pembeli setiap negara
3. Menyebar pabrik melintasi banyak negara dengan memproduksi jenis-jenis produk untuk pasar lokal.
4, Menyukai menggunakan suplayer local (karena beberapa sumber-sumber lokal diwajibkan oleh pemerintah setempat)
5. Menyesuaikan pemasaran dan distribusi produknya untuk budaya dan pelanggang local.
6. Jika memungkinkan, mentransfer beberapa kompetensi dan kapabilitas dari negara ke negara.
7. Memberikan seorang country manager (manajer disuatu negara) kesempatan dengan leluasa membuat strategi secara otonomi sesuai kemampuannya.
Global Strategy:
1. Mengikuti strategi persaingan utama yang sama diseluruh dunia (low cost, differentiation, best cost, focust differentiation) dengan tanggung jawab minimal untuk kondisi lokal.
2. Menjual produk yang sama dibawa merek dagang yang sama diseluruh dunia
3. Menempatkan pabrik pada basis keuntungan lokasi maksimum, biasanya didalam negara dimana biaya produksi paling rendah tetapi bisa jadi shipping costnya tinggi atau lokasi lain memiliki keunggulan yang dominan.
4. Menggunakan suppliers yang terbaik dari mana saja diseluruh dunia.
5. Mengkordinasi pemasaran dan distribusi produknya di seluruh dunia; melakukan penyesuaian kecil dimana dibutuhkan untuk negara lokal
6. Bersaing dengan basis teknologi, kompetensi dan kapabilitas yang sama diseluruh dunia;
7. Mengkoordinasi keputusan strategi yang utama diseluruh dunia, dengan mengharapkan manager lokal mengikuti (atau berada dekat dengan) strategi global.
F. MENCARI KEUNGGULAN BERSAING DALAM PASAR DUNIA
Terdapat 3 (tiga) cara suatu perusahaan dapat meningkatkan keunggulan kompetitifnya melalui perluasan diluar pasar domestik, yaitu :
1. Using location to build competitive advantage. Menggunakan atau memanfaatkan lokasi dengan cost lebih rendah atau perbedaan produk yang lebih besar. Untuk itu, perusahaan harus mempertimbangkan 2 (dua) hal, yaitu :
a. Apakah untuk mengkonsentrasi tiap aktivitasnya hanya pada sedikit negara atau menyebarkan aktivitasnya dibanyak negara.
b. Di dalam negara mana menempatkan aktivitasnya yang khusus.
Perusahaan cenderung mengkonsentrasikan aktivitas mereka dalam sejumlah lokasi yang terbatas disebabkan alasan sebagai berikut:
• Bila biaya manufaktur atau pabrikasi dan biaya aktivitas lainnya secara signifikan lebih rendah dibeberapa lokasi geografi dibanding yang lainnya.
• Bila terdapat skala ekonomi secara signifikan.
• Bila terdapat suatu tempat pembelajaran yang bermanfaat untuk meningkatkan tampilan suatu aktivitasnya dalam suatu lokasi.
• Bila lokasi tertentu mempunyai sumberdaya yang berlebihan
2. Perusahaan dapat mentransfer nilai kompetensi dan kapabilitas dari pasar domestiknya secara kompetitif untuk pasar diluar negeri. Perluasan yang melewati lintas domestik, adalah satu cara untuk menunjukkan kompetensi dan kekuatan sumber daya yang dimiliki, dengan demikian dapat digunakan sebagai suatu basis untuk mencapai kesuksesan dalam persaingan mendapatkan tambahan pasar-pasar country mereka dan dalam proses pencapaian pertumbuhan penjualan dan profit.
3. Perusahaan dapat mengkoordinasikan atau menyatukan aktivitas diberbagai lintas negara (cross-country) dengan cara yang berbeda-beda untuk mempertahankan keunggulan kompetetif mereka. Menyatukan aktivitas-aktivitas untuk mendapatkan keunggulan bersaing dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
• Pesaing global dan multinasional dapat memilih dimana dan bagaimana menantang pesaing mereka.
• Perubahan produksi dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk mendapatkan biaya yang menguntungkan atau kondisi perdagangan atau tingkat pertukaran.
• Menggunakan teknologi internet untuk mengumpulkan beberapa ide untuk produk baru atau pengembangan produk dan menentukan yang mana produk yang dapat distandarisasi.
G. PROFIT SANCTUARIES, CROSS –MARKET SUBSIDIZATION, AND GLOBAL STRATEGI OFFENSIVES
Profit sanctuaries adalah pasar-pasar negara dimana suatu perusahaan mendapat profit yang besar (substantial) disebabkan karena posisi pasarnya kuat dan dilindungi. Contoh, Jepang adalah suatu profit sanctuary untuk sebagian besar perusahaannya sebab pemerintah jepang membuat rintangan (memblok) atau melarang secara efektif perusahaan-perusahaan asing memulai bersaing untuk suatu bagian atau pangsa pasar yang besar terhadap penjualan suatu produk dijepang. Perlindungan dari ancaman pesaing asing dalam pasar dalam negeri mereka, perusahaan-perusahaan jepang dapat menuntut bayaran dengan harga yang agak tinggi untuk pelanggang mereka dan dengan demikian mendapatkan profit besar yang menarik atas penjualan buatan jepang. Dalam banyak kasus, suatu perusahaan besar dan sangat strategis dimana profit sanctuary kritis atau susah pada pasar dalam negerinya, tetapi perusahaan-perusahaan intrernasional dan perusahaan global mungkin juga menikmati profit sanctuary dinegara lain dimana mereka memiliki posisi persaingan yang kuat, volume penjualan yang besar dan profit margin yang menarik. Perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam pasar global bisa jadi lebih memilki profit santuary daripada perusahaan-perusahaan yang bersaing dihanya beberapa pasar-pasar country atau negara.
Menggunakan Cross-Market Subsidization untuk Suatu Strategis Offensive
Profit sanctuaries adalah asset persaingan yang berharga, memberikan kekuatan keuangan untuk mendukung strategi dalam memilih pasar-pasar disuatu negara dan membantu suatu perusahaan untuk berlomba memimpin pasar global. Nilai tambah kemampuan keuangan yang dihasilkan melalui berbagai profit sanctuaries memberikan pesaing suatu pasar global atau multicountry kekuatan keuangan untuk membayar upah suatu serangan pasar lbagi suatu pesaing domestik yang hanya mempunyai profit sanctuaries pada pasar dalam negerinya. Cross-Market Subsidization melibatkan dukungan bersaing dalam satu pasar dengan sumberdaya atau profit yang dialihkan dari operasi-operasi pasar lainnya. Kekuatan bersaing merupakan hasil dari kemampuan perusahaan global untuk menggambarkan sumberdaya dan profit dalam pasar negara lain untuk meningkatkan serangan pada pasar tunggal (single-markets) atau pesaing satu negara dan mencoba untuk membujuk konsumen mereka dengan memberikan harga yang rendah, memberikan diskon, meningkatkan periklanan dan taktik serangan (offensive) lainnya.
Global Strategic offensives
Ada tiga bentuk dari global strategic offensive yang dapat masing-masing negara atau perusahaan dalam bersaing dalam pasar global, antara lain :
1. Mengadakan serangan secara langsung. Tujuan dari dilakukannya serangan secara langsung ini adalah menahan bagian utama dari pangsa pasar sehingga mengakibatkan pesaing akan mundur, selain itu serangan secara langsung ini dapat dilakukan dengan melakukan pemotongan harga, memperbesar pengeluaran dalam kegiatan pemasaran, biaya iklan dan promosi serta usaha untuk mendapatkan keuntungan pada satu atau lebih jalur distribusi.
2. Mempertahankan (Contest). Dalam jenis strategi ini lebih rumit dan lebih difokuskan daripada serangan secara langsung. Dalam strategi ini memfokuskan pada segmen pasar tertentu yang tidak pantas untuk kemampuan defenders yang mana penyerang mempunyai produk baru.
3. Serangan Pura-pura (Feint). Strategi ini lebih didesain atau dibentuk untuk mengalihkan perhatian defenders dari penyerang utama.
H. STRATEGI ALIANSI DAN JOINT VENTURE DENGAN PARTNERS ASING
Aliansi, joint venture dan bentuk kerjasama yang lain dengan perusahaan-perusahaan asing adalah suatu yang disenangi (favorit) dan berpotensi untuk masuk ke pasar luar negeri, perjanjian kerjasama antara perusahaan-perusahaan domestik dengan perusahaan luar negeri adalah strategi yang dianjurkan, disamping alasan keuntungan, juga alasan untuk akses yang lebih luas untuk menarik pasar negara-negara lain.
Strategi aliansi lebih efektif dalam membantu mendirikan suatu kesempatan baru dalam pasar dunia daripada meraih dan mempertahankan memimpin pasar global, juga strategi aliansi dapat digunakan perusahaan untuk memperkuat daya saing perusahaan dalam pasar dunia, sehingga tujuan dari perusahaan melakukan strategi aliansi ini adalah untuk menghasilkan penelitian gabungan, sharing (berbagi) teknologi, dapat digunakan perusahaan untuk bergabung dalam menggunakan fasilitas-fasilitas produksi atau distribusi dan sebagai sarana untuk memasarkan satu produk lainnya. Keuntungan dari dilakukannya strategi aliansi adalah :
1. Mendapatkan keuntungan skala ekonomi dalam produksi dan pemasaran.
2. Dapat menghilangkan kesenjangan dalam keahlian dan pengetahuan secara teknis dalam pasar lokal.
3. Berbagi fasilitas distribusi dan jaringan dealer.
4. Semangat dalam bersaing dimasa depan untuk mengalahkan bersama para pesaing.
5. Mendapatkan keuntungan dari partner pasar lokal dan hubungan kerja dengan pemerintah pusat.
6. Menggunakan secara maksimal perjanjian keuntungan dalam standar teknis yang penting.
Selain keuntungan dari dilakukannya strategi aliansi, dalam pelaksanaannya sering terjadi kesulitan, antara lain :
1. Adanya maksud dan tujuan yang saling bertentangan.
2. Menghabiskan waktu dan adanya pengambilan keputusan yang lambat.
3. Halangan bahasa dan budaya
4. Ketidakpercayaan atau kecurigaan ketika bekerja sama dalam daerah yang peka terhadap persaingan.
5. Adanya pertentangan pribadi dan budaya perusahaan
6. Bergantung pada perusahaan lainnya dalam jangka panjang.
Melakukan aliansi yang paling strategik dengan partner luar negeri
Apakah suatu perusahaan realis terhadap potensi aliansi dan kerjasama dengan partner luar negeri dapat dilihat dari lima faktor:
1. Pemilihan partner yang bagus. Satu good partner tidak hanya memiliki keinginan keahlian dan kesanggupan serta kemampuan tetapi juga membagi visi tentang tujuan aliansi. Pengalaman menunjukkan bahwa secara umum, menghidari suatu partner dimana memiliki potensi yang kuat untuk bersaing secara langsung disebabkan mempunyai produk yang overlapping atau konflik kepentingan lainnya.
2. Menerima adanya perbedaan budaya. Tanpa pihak luar menunjukkan rasa respek terhadap praktek bisnis dan budaya lokal, tidak mungkin menimbulkan adanya hubungan kerja yan produktif.
3. Mengakui bahwa aliansi harus menguntungkan kedua belah pihak.
4. Menjamin bahwa keduanya bertindak sesuai dengan komitmen bersama.
5. Proses struktur pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat jika dibutuhkan
6. Mengatur proses pembelajaran, menyesuaikan perjanjian aliansi sesuai dengan keadaan-keadaan atau masalah-masalah baru.
I. BERSAING DENGAN PESAING BARU DALAM PASAR LUAR NEGERI.
Perusahaan-perusahaan berlomba untuk memimpin pasar global telah menyadari persaingan dengan munculnya pasar baru separti Cina, India, Brasil, Indonesia, and Mexico, negara-negara dimana sangat mempertimbangkan risiko bisnis tetapi dimana kesempatan untuk tumbuh sangat kuat, utamanya perkembangan ekonomi mereka dan standar kehidupan meningkat kearah dunia industry. Dengan dunia saat ini berisikan lebih dari 6 milyar orang—sepertiganya adalah di India dan Cina, dan seratus juta lebih dalam negara-negara berkembang lainnya seperti Asia dan Amerika Latin yang merupakan suatu perusahaan yang bercita-cita menjadi pemimpin pasar dunia (untuk kesinambungan pertumbuhan yang cepat) tidak dapat mengabaikan peluang pasar atau dasar dari teknis dan bakat manajerial seperti penawaran beberapa negara-negara. Hal ini memberikan secara khusus bahwa halangan-halangan untuk melindungi perusahaan tinggi pada sebagian besar negara-negara ini adalah sedang dalam proses kehancuran. Coca-cola, sebagai contoh, telah meramalkan bahwa $2 milyar untuk investasi di Cina, India, dan Indonesia yang mana bersama-sama memegang 40 persen populasi dunia dapat menghasilkan penjualan di negara-negara itu berlipatganda setiap tiga tahun di masa depan
Karakteristik persaingan dari munculnya pasar luar negeri adalah menyesuaikan produk seringkali melibatkan pembuatan melebihi perubahan produk yang kecil dan menjadi lebih sesuai dengan budaya lokal, perusahaan menarik perhatian pembeli dengan harga yang murah dan produk yang lebih baik, produk didesain dan dikemas secara khusus yang mungkin dibutuhkan untuk menyesuaikan keadaan-keadaan pasar lokal, tim manajemen harus selalu terdiri dari gabungan manajer lokal dan asing.
Strategi Untuk Perusahaan-Perusahaan Lokal Dalam Emerging Markets
Jika tidak dibatasi, mencoba kesempatan, perusahaan-perusahaan yang mempunyai sumberdaya yang berlebih (resource-rich) untuk memasuki pasar, apa pilihan-pilihan strategi yang akan digunakan perusahaan-perusahaan lokal untuk tetap bertahan? Dalam hal ini pendekatan strategi optimal yang dapat digunakan tergantung dari apakah asset kompetitif suatu perusahaan hanya sesuai untuk pasar dalam negeri atau dapat ditransfer atau dipindahkan ke luar negeri, juga apakah tekanan-tekanan industry untuk pergerakan kompetisi global dimasa depan adalah kuat atau lemah. Pilihan-pilihan strategi untuk perusahaan lokal dalam bersaing dengan perusahaan-perusahaan global dapat digambarkan sebagai berikut :
BAB III
KESIMPULAN
Isu-isu penting dalam strategi kompetetif yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan domestik juga digunakan perusahaan dalam persaingan internasional. Namun terdapat 4 (empat) isu strategi yang unik untuk persaingan lintas batas negara (Cross-Country) : Apakah perusahaan mengkhususkan penawaran yang berbeda disetiap negara untuk menyesuiakan selera dan kesukaan pembeli lokal atau menawarkan sebuah produk yang sangat standar diseluruh dunia; Apakah untuk hal-hal yang esensial menggunakan strategi kompetitif yang pada dasarnya sama untuk semua negara atau memodifikasi strateginya di tiap negara untuk memperoleh kondisi pasar yang spesifik dan terhadap pesaingnya; Dimana menempatkan fasilitas produksi perusahaan, pusat distribusi, dan operasional customers servis untuk merealisasi kekeutan keunggulam lokasi; Apakah dan bagaimana caranya untuk mengefisiensikan transfer kekuatan sumberdaya perusahaan dan kapabilitasnya dari suatu negara ke negara lainnya dalam suatu penawaran untuk menjamin keunggulan kompetetif.
Perusahaan-perusahaan melalakukan ekspansi diluar pasar domestiknya disebabkan satu dari empat kondisi utama berikut : Untuk mendapatkan akses pelanggang baru bagi produknya atau jasa yang mereka pasarkan, untuk mencapai biaya rendah dan menjadi lebih bersaing dalam harga, untuk mengangkat kompetensi utama mereka dan untuk menyebarkan risiko bisnis mereka melalui suatu pasar yang luas.
Suatu perusahaan dikatakan sebagai competitor internasional atau multinasional bila ia bersaing di beberapa pasar luar negeri. Dikatakan sebagai competitor global bila ia memiliki atau menciptakan suatu pasar diseluruh negara-negara utama di dunia.
Strategi-strategi yang digunakan suatu perusahaan untuk bersaing dalam pasar luar negeri, melalui situation driven (pendekatan situasi); budaya, penduduk, dan kondisi-kondisi pasar yang berbeda-beda secara signifikan dari suatu negara dengan negara lainnya.
Persoalan besar yang berkaitan dengan bersaingan dalam pasar dunia adalah apakah mengkhususkan penawaran perusahaan itu meliputi selera dan keinginan pembeli lokal didalam seluruh atau dibanyak pasar negara yang berbeda-beda atau apakah menawarkan produk-produk yang terstrandarisasi di seluruh dunia. Jadi bila memperhatikan pasar pembeli lokal atau selera lokal dengan memproduksi barang-barang yang sesuai, mengkhususkan produk perusahaan dari negara ke negara dapat mengakibatkan atau dapat mempengaruhi peningkatan produksi dan biaya distribusi termasuk banyaknya variasi-variasi disain dan komponen-komponen, produksi jangka pendek yang akan jalan dan komplikasi dari penanganan persediaan jangka panjang dan persediaan yang akan didistribusi. Sebaliknya penawaran pruduk perusahaan yang terstandarisasi yang lebih banyak, berpeluang menguasai skala ekonomi yang lebih besar dan efek kurve pengalaman dan pembelajaran (learning-experience curce effect), berkontribusi untuk mencapai posisi keuntungan biaya yang rendah. Perhatian antara penekanan pasar yang khusus dan penekanan dalam persaingan terhadap lower cost adalah satu isu strategi besar yang harus diselesaikan oleh para pelaku pasar internasional.
Multicountry competition, ada bila persaingan didalam suatu pasar nasional tidak tergantung pada kompetisi di pasar nasional lainnya, artinya tidak ada pasar internasional, yang ada hanya suatu kumpulan dari pasar-pasar negara itu sendiri.
Global competition ada bila kondisi-kondisi pesaing pasar lintas negara (cross-country) cukup berhubungan erat membentuk suatu pasar dunia yang sebenarnya dan bila pesaing-pesaing besar bersaing head-to-head dibanyak negara yang berbeda. Suatu strategi multicountry cocok untuk industri-industri dimana beberapa negara menguasai persaingan. Tetapi suatu global strategi lebih baik diterapkan pada pasar persaingan global (telah mendunia) atau memulai untuk globalisasi. Pilihan strategi yang lain untuk bersaing dalam pasar dunia mencakup pemeliharaan dasar produksi pada satu negara dan mengekspor barang-barang untuk pasar luar negeri, mengijinkan perusahaan-perusahaan asing untuk menggunakan tehnologinya atau memproduksi dan mendistribusikan produk-produknya, menggunakan suatu strategi franchising dan memakai strategi aliansi atau kerjasama lainnya untuk masuk kedalam suatu pasar luar negeri atau sebagai kekuatan suatuperusahaan dalam pasar dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar